Bertempat di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DIY hari Senin, 20 Maret 2017 Jam 19.00 terjadi Dialog antara Gubernur DIY Sri Sultan HB X dengan Netizen. Netizen yang hadir adalah anak-anak muda yang tergabung dalam jaringan Masyarakat Digital Jogja. Memang acara ramah tamah Netizen dengan para pejabat Propinsi DIY masih berlangsung kaku karena mungkin pertama kali dan harus mematuhi protokoler Kantor Gubernur yang ketat, misalnya dengan dress code batik lengan panjang dan sebagainya. Tentu saja perkenalan pertama kali belum menjadikan seakrab dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Jika ada.
ada Dialog Gubernur dengan Netizen di Kepatihan #JogjaIstimewa pic.twitter.com/p8ljtSDp58
— jogloabang (@jogloabang) 20 Maret 2017
GKR Hayu bercerita ttg kondisi informasi dan sosmed dalam dialog Gubernur dg Netizen #JogjaIstimewa pic.twitter.com/Z61RaTkxnJ
— jogloabang (@jogloabang) 20 Maret 2017
Pak Roni Kepala Dinas Kominfo DIY berharap seluruh SKPD memiliki akun media sosial #JogjaIstimewa pic.twitter.com/mQ6sfmseQ3
— jogloabang (@jogloabang) 20 Maret 2017
Gagasan pemprov DIY dlm Jogja Digital Service disampaikan Gubernur DIY. #jogjaistimewa pic.twitter.com/cgjTWkca9O
— Budhi Hermanto (@budhihermanto) 20 Maret 2017
Pertemuan Dialog Gubernur dan Netizen Jogja Istimewa ini dipandu oleh Anang Batas sebagai MC sekaligus moderator. Pertama-tama yang membuka acara adalah GKR Hayu yang juga Pengageng Tepas di Kraton Jogja. Hayu menceritakan tentang bagaimana sepak terjang Masdjo dalam media sosial untuk mengangkat nama baik Jogjakarta maupun trik-trik Masdjo untuk membuat Jogja yang menyenangkan baik dalam bidang pariwisata, budaya maupun kuliner dan banyak lagi. Hal ini pun dituturkan oleh Eko Nuryono sebagai Pimpinan Masdjo yang menceritakan pengalamannya bagaimana menuntun para wisatawan ketika akhir tahun atau liburan ke Jogja untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di luar kota dalam area DIY. Tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat eksplorasi para wisatawan ke daerah-daerah baru, mengembangkan wisata yang belum terkenal namun indah, dan memiliki efek langsung terhadap menurunnya kemacetan yang sangat tinggi di dalam kota Yogyakarta.
"Jogja biarlah menjadi Jogja, bukan seperti london/kota lain. Jogja Itu kota kecil bukan didesain tuk menjadi kota yg besar" #JogjaIstimewa pic.twitter.com/qwsjuvHEB1
— TravellerKaskus.com (@TravellerKaskus) 20 Maret 2017
Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menjabat sebagai Gubernur DIY menyambut pertemuan ini dengan bercerita bagaimana Jogja sejak tahun 2006 sudah membangun Blue Prin DGS - Digital Government Services dan mencanangkan untuk menjadi Jogja Cyber Province. Ada banyak hambatan diantaranya adalah jika para admin dan orang-orang yang mengurusi DGS adalah pegawai negeri. Sebab ketika naik pangkat atau jabatan yang dilakukan periodik, otomatis orang tersebut akan berpindah tugas dan tidak boleh menangani tugas yang dahulu, kata Sultan. Oleh sebab itu Gubernur DIY menantang jejaring Masdjo untuk dapat membantu hambatan yang dialami oleh Pemerintah DIY tersebut.
Gubernur DIY melakukan riset tata kota Jogja dimulai dari pinggir karena situasi kota yang rumit dan berbiaya sangat mahal #JogjaIstimewa
— jogloabang (@jogloabang) 20 Maret 2017
Gubenur jg menginstruksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah tdk ketinggalan jaman & mewujudkan Jogja Cyber Province thn 2019 #JogjaIstimewa
— info jogja (@infojogja) 20 Maret 2017
Gunernur: segera, dari 78 Transjogja akan menjadi 198 transjogja dengan rute yang lebih merata #JogjaIstimewa
— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) 20 Maret 2017
Gubernur @SultanHBX : Jogja dari dulu tidak didisain untuk menjadi kota besar#jogjaistimewa
— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) 20 Maret 2017
Polda Jogja mengharapkan masukan tidak hanya yang positif dari warga dan netizen untuk perbaikan kualitas kepolisian #JogjaIstimewa
— jogloabang (@jogloabang) 20 Maret 2017
Kata om Antok ICJ ~ Masalah yang belum tersentuh dijogja itu adalah "Perilaku Premanisme"
— IG : galleryapasaja (@GuyonAngkring) 20 Maret 2017
.
.#jogjaistimewa pic.twitter.com/aeSAvrU4o5
Info Cegatan Jogja ~ ICJ ~ menjadi salah satu sosmed yang menjadi curhatan warga di saat mereka bingung harus lapor ke mana #JogjaIstimewa pic.twitter.com/r1BIOpqt80
— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) 20 Maret 2017
Selain itu tanggapan dan harapan dari Kominfo DIY hingga Polda Jogja Istimewa pun turut meramaikan dialog yang enteng berisi ini. Acara Dialog Gubernur DIY dengan Netizen Jogja Istimewa Masdjo ini berlangsung singkat dan berakhir pada pukul 22.00.